MEDAN, iNewsMedan.id - Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang sangat dinanti oleh kaum muslimin karena memiliki banyak keutamaan dibandingkan bulan lainnya.
Keistimewaan bulan Ramadan dapat dilihat dari salah satu sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari dan Muslim).
Selain memperoleh keberkahan bagi ruhiyah, berpuasa pada bulan Ramadan juga diketahui memiliki manfaat bagi jasadiyah.
Namun, terkadang sebagian kaum muslimin merasa kurang nyaman dengan bau mulut yang dirasakan setiap kali berpuasa. Bau mulut pada orang yang berpuasa disebabkan oleh keton, suatu hasil sisa pembentukan energi lewat cadangan lemak pada orang-orang yang sedang berpuasa.
Selain itu, sisa makanan yang masih menempel di rongga mulut, serta kondisi dehidrasi juga mengakibatkan timbulnya bau mulut.
Tapi hal ini seharusnya bukan menjadi masalah besar. Bau mulut orang yang berpuasa lebih Allah dan Rasul cintai ketimbang yang tidak berpuasa, seperti sabda Rasulullah “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun, bukan berarti kita tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut selama bulan Ramadan yang suci dan penuh berkah ini.
Takut batal puasanya karena sikat gigi atau bersiwak?
Mayoritas ulama sepakat bahwa sikat gigi tidak membatalkan puasa. Bahkan sahabat pernah melihat Rasulullah SAW bersiwak saat berpuasa tanpa dapat dihitung bilangannya.
Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K), Guru Besar Universitas Sumatera Utara memberikan beberapa tips untuk mengatasi bau mulut saat berpuasa:
1. Sikat gigi setelah makan sahur dan berbuka, dan sikat gigi/bersiwak dianjurkan sebelum melaksanakan salat fardhu di masjid. Disarankan untuk menunggu 30-60 menit sebelum bersiwak untuk memberikan waktu bagi saliva membersihkan partikel makanan dan memberikan waktu bagi mulut untuk kembali ke nilai pH normal sehingga mencegah kerusakan enamel gigi.
2. Cukup minum air putih selama waktu diperbolehkan minum, agar tubuh tidak kekeringan atau dehidrasi. Minum setidaknya 2 sampai 3 liter setiap harinya yang dapat dibagi antara waktu berbuka hingga waktunya sahur.
3. Hindari makanan yang dapat memicu timbulnya bau yang kurang mengenakkan seperti bawang-bawangan, jengkol, dan pete.
4. Kurangi konsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi karena kedua minuman ini memiliki efek diuretik yang memicu buang air kecil dan mempercepat dehidrasi.
"Kiranya kita dapat menjalankan ibadah di bulan suci ini dengan lancar dan mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah SWT," ucap Prof Ridha yang merupakan salah satu Dosen Fakultas Kedokteran USU yang juga inisiator Gerakan Gadget Sehat kepada iNewsMedan.id, Sabtu (1/4/2023).
Editor : Jafar Sembiring