Untuk memperkuat partisipas masyarakat, perlu diketahui siapa partisipan terbesar dalam Pemilu tahun ini. Menurut Sensus Penduduk tahun 2021, 27,94% pemilih berasal dari Generasi Z dan 25,87% berasal dari Generasi Milenial.
Dalam kesehariannya, Generasi Z dan Milenial memiliki ketergantungan terhadap internet yang sangat tinggi dan terbiasa berkomunikasi menggunakan jejaring internet. Partisipan, kecepatan digitalisasi, dan pandemi lah yang pada akhirnya mendorong transformasi digital Pemilu dan demokrasi di Indonesia.
“Di Indonesia, ide terkait pelaksanaan pemilihan elektronik atau e-voting pada Pemilu 2023 sudah mulai diperbincangkan dalam level penyelenggara pemilu, pemerintah, DPR, partai politik, para ahli, dan pemerhati demokrasi. Beberapa pendapat itu mengatakan kalau e-voting dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan demokrasi di Indonesia, membangun kepercayaan pada penyelenggara pemilu, lalu menambah kredibilitas pada hasil pemilu, dan meningkatkan efisiensi keseluruhan proses pemilu.” Jelas Rahmat.
Walaupun begitu, upaya mewujudkan pemilu digital juga perlu diikuti dengan persiapan dan penyediaan keamanan yang kuat. Transparansi dan keterbukaan data juga harus dijamin keberadaannya. Proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi harus dipublikasikan melalui mekanisme digital untuk menjamin kredibilitas e-voting dan menghadirkan kepercayaan di masyarakat.
"Di sisi lain, tidak lupa perlunya pembangunan infrastruktur digital di perbagai daerah dan peningkatan sumber daya manusia agar proses Pemilu tersebut dapat berjalan lancar, aman, dan damai," pungkasnya.
Editor : Ismail