MEDAN, iNewsMedan.id - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi angkat bicara terkait sekelompok pelajar melakukan penganiayaan terhadap seorang nenek di Tapanuli Selatan (Tapsel). Kata Edy, mereka tidak beragama.
"Pasti tidak beragama itu, salah total," katanya kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Sumut, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Selasa (22/11/2022).
Edy menilai apa dilakukan sekelompok pelajar adalah salah total dan salah didik. Sehingga perlu dilakukan evaluasi keseluruhan dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut.
"Kalau seperti itu, kita salah didik kita. Nanti kita evaluasi, kita pelajari dari mana orang itu, ada apa?," ucapnya.
Edy menuturkan bahwa orang Sumut terkesan kasar. Namun, tidak melupakan kelembutan kepada orang tua, menyayangi orang tua, orang lebih tua dan menghargai anak-anak lebih muda.
"Tidak dibenarkan apa dilakukan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) itu," ujarnya.
Kata Edy, bila seorang pelajar pemikirannya dalam keadaan normal, tidak akan melakukan perbuatan anarkis dan memalukan tersebut, yang menendang seorang nenek, yang kondisinya lebih tua dari dirinya.
"Saya yakin, kalau dia pakai pemikiran normal, pasti tidak dilakukan. Saya takut ada, kesalahan-kesalahan di otaknya itu, menggunakan obat atau segalanya. Pasti saya lah itu," tegas mantan Pangkostrad itu.
Editor : Odi Siregar