get app
inews
Aa Read Next : Aksi Premanisme dan Penganiayaan di Jermal XI Medan, Warga Minta Polisi Tangkap Guntur Cs

Pelajar Tendang Nenek di Tapsel, Edy Rahmayadi: Salah Total, Pasti Tidak Beragama Itu

Selasa, 22 November 2022 | 16:15 WIB
header img
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi angkat bicara terkait sekelompok pelajar melakukan penganiayaan terhadap seorang nenek di Tapanuli Selatan (Tapsel). Kata Edy, mereka tidak beragama. 

"Pasti tidak beragama itu, salah total," katanya kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Sumut, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Selasa (22/11/2022).

Edy menilai apa dilakukan sekelompok pelajar adalah salah total dan salah didik. Sehingga perlu dilakukan evaluasi keseluruhan dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut.

"Kalau seperti itu, kita salah didik kita. Nanti kita evaluasi, kita pelajari dari mana orang itu, ada apa?," ucapnya. 

Edy menuturkan bahwa orang Sumut terkesan kasar. Namun, tidak melupakan kelembutan kepada orang tua, menyayangi orang tua, orang lebih tua dan menghargai anak-anak lebih muda.

"Tidak dibenarkan apa dilakukan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) itu," ujarnya. 

Kata Edy, bila seorang pelajar pemikirannya dalam keadaan normal, tidak akan melakukan perbuatan anarkis dan memalukan tersebut, yang menendang seorang nenek, yang kondisinya lebih tua dari dirinya.

"Saya yakin, kalau dia pakai pemikiran normal, pasti tidak dilakukan. Saya takut ada, kesalahan-kesalahan di otaknya itu, menggunakan obat atau segalanya. Pasti saya lah itu," tegas mantan Pangkostrad itu.

 

Sebelumnya, Polres Tapanuli Selatan meningkatkan proses hukum kasus sekelompok pajar SMA di Kabupaten Tapsel yang menendang nenek dari lidik menjadi tahap penyidikan.

Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni mengatakan untuk memproses para pelajar itu, harus dilakukan hati-hati karena, seluruh pelaku anak dibawah umur jadi harus dilakukan penanganan khusus.

"Terkait penanganan perkaranya untuk saat ini sudah (ditingkatkan) dari tahapan lidik menjadi tahap penyidikan," katanya, Senin (21/11/2022).

Untuk diketahui, video penganiayaan yang dilakukan oleh pelajar tersebut viral di media sosial pada Sabtu (19/11/2022) sore. Dalam video tersebut terlihat seorang nenek yang sedang berjalan dihampiri oleh sekelompok pelajar yang mengendarai sepeda motor. Namun, salah seorang pelajar menendang nenek tersebut hingga tersungkur. 

Tidak lama setelah video tersebut viral, para pelajar itu akhirnya ditangkap mereka berjumlah 6 orang yakni IH, ZA, VH, AR, RM, dan ASH. 

Setelah diusut, ternyata video penganiayaan itu terbagi menjadi dua bagian. Pada video pertama berisi tentang sekelompok pelajar yang mengenderai beberapa unit sepeda motor tiba-tiba berhenti di pinggir jalan. Kemudian, mereka mengajak ngobrol seorang perempuan tua kuat dugaan ODGJ. Saat itu pelajar IH menendang perempuan tersebut hingga tersungkur.

Sedangkan video kedua yang merupakan sambungan rekaman pertama yaitu dua orang anak sekolah terlihat berboncengan. Di mana anak yang dibonceng memukul perempuan tua dengan menggunakan sebatang kayu atau ranting pohon hingga patah. 

Untuk video kedua ada empat pejalar yang terlibat. Tiga di antaranya merupakan pelajar yang sama di video pertama yakni IH, VH, dan AR. Sedangkan seorang pelajar lain berinisial ASH. Video viral kedua yang memukul dengan kayu adalah VH sembari AR merekam aksi pemukulan tersebut. 

Seluruh remaja itu diketahui pelajar di salah satu sekolah menengah atas di Tapanuli Selatan. Sementara, ASH merupakan lulusan sekolah keagamaan di Tapanuli Selatan.

Editor : Odi Siregar

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut