get app
inews
Aa Read Next : Ternyata 4 Negara Ini Nilai Mata Uangnya Lebih Rendah dari Rupiah

Sehari Usai BI Rate Naik, US Dolar Tidak Bergeming, Rupiah dalam Tekanan

Jum'at, 18 November 2022 | 18:00 WIB
header img
Ilustrasi US Dolar. (Foto: Istimewa)

Bahkan harga emas sempat menyentuh $1.780 per ons troy di pekan ini. Snetimen penggerak pasar sejauh ini masih dimotori oleh arah kebijakan The FED atau Bank Sentra AS kedepan yang diyakini masih akan menaikkan suku bung acuannya. Meskipun agresifitasnya diperkirakan akan menurun nantinya.

"Secara keseluruhan kita harus bersiap dengan kemungkinan bahwa US Dolar masih akan berpeluang menekan pasar keuangan global nantinya. Sekalipun data ekonomi AS memburuk atau AS bahkan diproyeksikan masuk dalam jurang resesi. Akan tetapi bukan berarti data ekonomi kita yang lebih baik akan membuat pelaku pasar masuk ke pasar keuangan di tanah air," jelasnya.

Gunawan menambahkan, kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh AS merupakan beban yang akan ditanggung oleh semua Negara termasuk Indonesia. Bebannya bukan hanya kenaikan bunga acuan saja yang memang terjadi banyak Negara belakangan ini. Tetapi dampak dari kenaikan bunga acuan terhadap inflasi juga akan dirasakan disini.

Editor : Odi Siregar

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut