3,6 Juta Pekerja Ambil BSU Rp600.000 di Kantor Pos, Ini Jadwalnya

JAKARTA, iNewsMedan.id-  Sebanyak 3,6 juta pekerja di Indonesia bisa mengambil Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau BLT subsidi gaji tahap 7 sebesar Rp600.000 di kantor pos. Pencairan BSU di kantor pos karena pekerja tidak mempunyai rekening Bank Himbara.

"3,6 juta calon penerima yang akan disalurkan lewat PT Pos Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga

Penyaluran BSU Untuk Peserta BPJamsostek Capai 99,7 Persen

Anwar menambahkan, saat ini Kemnaker sedang merampungkan beberapa administrasi untuk mencairkan BSU Rp600.000 di kantor pos.

"Kita sedang merampungkan beberapa hal administrasi untuk 3,6 juta calon penerima yang akan disalurkan lewat Pos Indonesia," katanya.

Jika semua proses administrasi rampung, maka BSU Rp600.000 bisa langsung dicairkan melalui kantor pos.

Baca Juga

Hadir di Balikpapan, Presiden: BSU Untuk Peserta BPJS Ketenagakerjaan

"Kita harapkan segera mulai kita salurkan," tambah Anwar.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, pencairan BSU Rp600.000 di kantor pos dilakukan mulai besok.

"Data sudah ada di PT Pos Indonesia sedang dalam proses cleansing, dan dana sudah disalurkan ke masing-masing PT Pos masing-masing daerah dan akan disalurkan Insya Allah pada 2 hari ke depan," kata Ida.

Baca Juga

Presiden Jokowi Ingatkan Pekerja di Baubau dan Buton Tidak Menggunakan BSU untuk Hal Konsumtif

Ida mengatakan, penyaluran BSU juga dilakukan lewat Pos Indonesia karena tidak semua penerima BSU memiliki nomor rekening bank Himbara atau memiliki rekening yang bermasalah.

"Jadi dengan demikian kami berharap, dalam waktu yang tidak lama semuanya akan selesai tersalurkan baik yang melalui bank Himbara maupun melalui Pos Indonesia," kata Menaker.
 

Baca Juga

Presiden Serahkan BSU Bagi Peserta BPJamsostek di Baubau dan Buton

Artikel Ini Telah Tayang di Okezone dengan Judul: Pengumuman! 3,6 Juta Pekerja Bisa Ambil BSU Rp600.000 di Kantor Pos

Editor : Ismail