get app
inews
Aa Text
Read Next : Mahasiswi Pendiam Bunuh Diri Lompat dari Atas Gedung, Sempat Pelajari Cara Bunuh Diri di Internet

Legislator: Hanya 26 Persen Masyarakat Indonesia yang Mampu Mengenali Hoax

Kamis, 30 Juni 2022 | 13:45 WIB
header img
Legislator: Hanya 26 Persen Masyarakat Indonesia yang Mampu Mengenali Hoax (Foto: Dok)

JAKARTA, iNews.id- Kehadiran internet saat ini dilihat telah sangat membantu setiap individu dalam kemudahan berbagi informasi melalui internet, maupun dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, H. Anton Sukartono Suratto mengatakan bahwa transformasi digital yang telah hadir mengharuskan masyarakat untuk mampu beradaptasi dengan dunia digital. Namun, disamping dampak-dampak positif yang dirasakan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital, tentu ada celah-celah yang dapat menimbulkan dampak negatif.

Dia memaparkan beradasarkan data pada tahun 2020, Indonesia merupakan negara dengan indeks kesopanan digital paling buruk se-Asia Pasifik, padahal jika berinteraksi secara langsung, masyarakat Indonesia dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sopan.

“Ini menunjukkan dunia cyber seolah terputus dari dunia nyata, padahal keduanya sangat berkesinambungan. Selain tidak sopan, tantangan di dunia digital di Indonesia lainnya adalah informasi bohong atau hoax. Setidaknya hanya 26% saja masyarakat di Indonesia yang mampu mengenali hoax. Jika melihat data di atas, tidak heran hoax di Indonesia ini sangat berkembang dan sulit dibungkam. Ini sangat bahaya! Maka seharusnya, ketika kita sudah masuk ke dalam dunia digital, harus menjadi masyarakat digital yang pintar," ucapnya dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator, Rabu (30/6).

Maka dari itu, dia menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga sikap di dunia digital. “Membangun dunia digital sebagai masyarakat yang cerdas bisa dilakukan dengan memanfaatkan internet untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, mencari peluang bisnis, memperluas jaringan pertemanan, berbagi hobi. Selain itu masyarakat digital yang pintar itu yakni yang selalu mengecek kebenaran atau fakta informasi sebelum disebarluaskan,"bebernya. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut