get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapolda Sumut Pastikan Pengamanan TPS Tidak Boleh Bawa Senjata Api

Harga Melonjak Tajam, Cabai Merah dan Migor Butuh Perhatian Jaga Inflasi

Selasa, 28 Juni 2022 | 15:32 WIB
header img
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara, Ibrahim dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) di kantornya Senin (27/6/22). (Foto: Istimewa)

Ketujuh, meningkatkan industri pariwisata melalui promosi wisata Sumatera Utara. Dan kedelapan meningkatkan ekspor melalui pelatihan UMKM/IKM untuk Go Ekspor.

“Namun kita juga punya empat tantangan di tahun 2022 hingga 2023 yakni yang pertama perekonomian masih dipenuhi ketidakpastian dan ketidakstabilan kenaikan harga BBM, pangan dan kelangkaan pupuk sehingga perlu dipersiapkan kemandirian dan ketahanan pangan,” ujarnya.

Kedua terjadinya disrupsi ekonomi dari ekonomi konvensional ke ekonomi digital yang mengubah cara masyarakat berproduksi dan mengkonsumsi membuat banyak usaha harus melakukan adaptasi kepada ekonomi digital.

“Ketiga perekonomian Sumatera Utara masih di dominasi sektor pertanian yakni 22 persen, sementara provinsi lain sudah di dominasi sektor industri pengolahan, sehingga perlu dilakukan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dengan basis industri pengolahan,” katanya.

Keempat, pelaku ekonomi masih didominasi UMKM yang jumlahnya sekitar 98% namun SDM dan produktivitas sangat rendah, sehingga perlu mendorong peningkatan produktivitas dan pemberdayaan petani/UKM naik kelas/korporatisasi. 

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut