Waspada, Jejak Digital Bisa Hancurkan Karir Masa Depan

Ismail

Terakhir tentunya perlu kesadaran diri untuk memikirkan ulang setiap konten yang disebarkan di internet. Diharapkan setiap orang selalu mengecek kembali informasi yang ditulis agar tidak menyebarkan kebencian atau berita bohong.

"Apabila individu memiliki jejak digital yang negatif di internet, individu tersebut dapat menghapus dan mengnonaktifkan akun media sosial, akun email, cookie dan akun belanja. Dengan menghapus hal-hal tersebut, maka jejak digital yang ada di internet akan ikut terhapus bersamaan dengan dihapusnya akun media digital tersebut. Dengan beberapa langkah dan saran berikut ini, diharapkan setiap orang mampu lebih waspada untuk menjaga jejak digitalnya agar tidak terdampak secara negatif karirnya di masa depan nanti," bebernya.

Sementara itu, Wakil ketua komisi I DPR RI, H. Anton Sukartono Suratto, mengatakan jika pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir yaitu 54,25% dari jumlah total populasi penduduk Indonesia pada tahun 2018. Pada tahun 2022, angka pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 204,7 juta pengguna dari jumlah penduduk 277,7 juta orang, yang artinya pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 73,7% dari total penduduk Indonesia. 

Dalam menggunakan internet tersebut, setiap pengguna meninggalkan jejak digital atau riwayat penggunaan media digital yang dapat dilihat kembali oleh orang lain. Beberapa contoh jejak digital antara lain penyebaran foto atau video, komentar yang diberikan di sosial media, atau informasi yang dituliskan di sosial media. Dengan segala informasi yang ada, jejak digital dapat membantu meningkatkan atau justru merusak reputasi seseorang dan menghambat karir di masa depan, karena 70% perusahaan melakukan riset mengenai calon karyawan dan pegawainya melalui internet. 

"Maka dari itu, penting bagi setiap individu untuk berhati-hati dalam menggunakan internet dengan harapan agar dapat memiliki jejak digital yang baik dan bersih,"tuturnya.

Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, mengatakan jika pengguna sosial media di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 2,1 juta jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan penggunaan sosial media tersebut disertai dengan peningkatan resiko di dunia digital seperti hoax, cyberbullying, dan penipuan digital.

Editor : Ismail

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network