Bobby Nasution Pastikan 186 KK Korban Bencana Tapsel Dapat Hunian Tetap Gratis

Jafar Sembiring
Bobby Nasution Pastikan 186 KK Korban Bencana Tapsel Dapat Hunian Tetap Gratis. Foto: Istimewa

TAPANULI SELATAN, iNewsMedan.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memprioritaskan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi 186 kepala keluarga (KK) korban bencana tanah bergerak di Desa Tandihat, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kepastian ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, saat meninjau lokasi rencana pembangunan di Desa Sibongbong, Kecamatan Angkola Selatan, Sabtu (27/12/2025).

Dalam kunjungan yang didampingi Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu tersebut, Gubernur menegaskan bahwa relokasi warga menjadi kebutuhan mendesak. Hal ini menyusul kondisi permukiman lama yang sudah tidak layak huni akibat ancaman longsor susulan.

“Pak Bupati memberikan dua alternatif lokasi, satu di sini dan satu lagi di Sipirok. Setelah kita dengar langsung aspirasi masyarakat, warga di sini memang sudah meminta untuk pindah,” kata Bobby Afif Nasution.

Bobby menjelaskan bahwa berdasarkan laporan warga, pergerakan tanah di kawasan Tandihat masih terus terjadi, terutama saat intensitas hujan tinggi. Kondisi suara rekahan tanah yang terdengar hingga malam hari membuat warga merasa terancam keselamatannya.

“Sampai hari ini, kalau hujan, siang hari bahkan malam hari, tanahnya masih bunyi, masih bergerak. Artinya, kondisi ini tidak aman untuk dihuni,” ujarnya.

Berbeda dengan rencana relokasi di wilayah Sipirok yang masih dalam tahap diskusi karena adanya perbedaan pendapat di masyarakat, warga Desa Tandihat sepenuhnya telah sepakat untuk dipindahkan.

“Kalau yang di Sipirok, sebagian masih mau, sebagian tidak. Masih tahap diskusi. Karena itu, kita akan sampaikan ke Kementerian PKP agar pembangunan hunian tetap diprioritaskan di lokasi ini,” tegasnya.

Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, menambahkan bahwa pemilihan lokasi di Desa Sibongbong merujuk pada rekomendasi teknis Badan Geologi. Lahan seluas dua hektare yang saat ini berupa kebun salak tersebut dinilai lebih stabil dan aman dibandingkan lahan milik PTPN yang sempat diusulkan sebelumnya.

“Jumlahnya 186 KK. Sebelumnya ada lahan dari PTPN, tetapi tidak direkomendasikan oleh Badan Geologi. Rekomendasinya justru di lokasi ini,” jelasnya.

Gus Irawan mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi yang akan menangani proses pengadaan lahan agar pembangunan fisik oleh pemerintah pusat dapat segera dilaksanakan.

“Pak Gubernur langsung menyampaikan bahwa pembebasan lahan masyarakat seluas dua hektare ini akan difasilitasi oleh Provinsi,” pungkasnya.

Editor : Jafar Sembiring

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network