MEDAN, iNewsMedan.id- PT Raya Padang Langkat (Rapala) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu, 24 Desember 2025.
Setelah sebelumnya membuka pos kesehatan di Kecamatan Marlempang, tim medis kini membuka layanan kesehatan di Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang, Nangroe Aceh Darusalam. Pos kesehatan ditempatkan di Puskesmas Sungai Iyu, Desa Cinta Raja. Lokasi ini sengaja dipilih karena terletak di tengah pemukiman warga.
Dengan menyiapkan tim lengkap terdiri dari tiga dokter, bidan, dan tenaga farmasi, sejak dibuka, ratusan warga antre untuk mendapatkan layanan dan obat-obatan. Umumnya warga yang datang mengeluhkan sakit diare, batuk, dan gatal-gatal akibat dampak banjir.
Di lokasi tersebut terdapat 290 kepala keluarga terdampak, dengan sebagian pemukiman masih tertutup lumpur yang mulai mengering.
Pemuka desa (Datok) setempat, Panut, mengungkapkan wilayah mereka mendapatkan bantuan setelah enam hari pasca banjir karena akses jalan terhalang material lumpur.
"Saat ini yang paling dibutuhkan warga adalah layanan kesehatan dan pasokan air bersih, karena PDAM belum mengalir meskipun listrik sudah menyala sejak dua hari lalu," katanya.
Selain layanan kesehatan, warga yang datang berobat juga menerima bantuan logistik berupa air mineral, perlengkapan mandi, dan makanan siap saji untuk anak-anak.
Boyke Nainggolan didampingi Divai Pasaribu personil tim tanggap bencana perwakilan kantor direksi Medan, menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan sesuai arahan pimpinan PT Rapala, Paul Baja M Siahaan.
"Secara massiv bantuan medis PT. Rapala terus memberikan perhatian kepada warga aceh tamiang khususnya daerah terdalam. Semula rencana hanya tiga hari, tapi pimpinan menginstruksikan agar diperpanjang hingga Januari 2026," ungkap Boyke.
Secara teknis, tim kesehatan akan berpindah lokasi setiap hari untuk menjangkau 20 desa terdampak. Sebelumnya, PT Rapala telah menyalurkan bantuan makanan dan air bersih kepada warga terdampak banjir di Langkat, Besitang, dan Aceh Tamiang sejak peristiwa banjir November lalu.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
