Cynthia menekankan bahwa jika berbagai tantangan tersebut tidak ditangani dengan tepat, dampaknya dapat berupa penurunan motivasi belajar, prestasi akademik yang kurang optimal, hingga terganggunya kesehatan mental anak. “Kolaborasi orang tua dan sekolah memerlukan sinergi nyata, di mana kedua pihak saling mendengarkan dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara positif. Dengan demikian, anak dapat membangun kebiasaan belajar yang sehat, resiliensi diri, motivasi intrinsik, rasa percaya diri, kemampuan sosial adaptif, serta kesehatan mental yang baik untuk menghadapi tantangan hidup ke depan,” jelasnya.
Komitmen Sampoerna Academy terhadap kolaborasi ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif, antara lain sesi parent engagement, layanan konseling, learning conference, serta program pendampingan akademik yang melibatkan orang tua secara aktif. Upaya ini bertujuan membangun ekosistem pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter, keterampilan abad ke-21, dan kesiapan global siswa.
Hal tersebut dirasakan langsung oleh Almira Lie, orang tua dari Tristan Nathaniel Basri yang bersekolah di Sampoerna Academy Medan sejak tingkat TK. Menurutnya, lingkungan sekolah yang suportif berperan besar dalam membentuk motivasi belajar anaknya. “Guru adalah pihak pertama yang melihat bakat Tristan dan memberi banyak kesempatan baginya untuk berkembang. Hasilnya, Tristan berhasil meraih IB Diploma Top Scorer dengan nilai 44 dari 45 dan diterima di Imperial College London,” tuturnya.
Melalui kolaborasi terstruktur dan komunikasi yang transparan, Sampoerna Academy terus berkomitmen membimbing setiap siswa meraih hasil terbaik, tidak hanya secara akademik, tetapi juga dalam mempersiapkan mereka menghadapi pendidikan tinggi dan dunia kerja. Dengan demikian, siswa diharapkan tumbuh menjadi individu yang berpikir kritis, kreatif, dan berempati—kualitas penting dalam membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam rangka merayakan 20 tahun Sampoerna Schools System, Sampoerna Academy menghadirkan penawaran khusus sebagai bentuk apresiasi kepada para orang tua. Penawaran tersebut meliputi potongan biaya sekolah hingga Rp24 juta, bebas biaya pendaftaran, serta bebas biaya buku dan seragam. Inisiatif ini diharapkan dapat membuka kesempatan yang lebih luas bagi keluarga untuk merasakan pengalaman pendidikan berstandar global.
“Kami berharap siswa-siswi Sampoerna Academy dapat menjadi pembelajar seumur hidup yang siap bersaing secara global, sekaligus melihat sekolah sebagai ruang untuk bereksplorasi. Ketika sekolah dan orang tua bekerja bersama, anak tidak hanya didorong untuk unggul secara akademik, tetapi juga memiliki resiliensi, ketahanan emosional, dan perspektif global sebagai bekal menjadi pemimpin masa depan yang adaptif dan peduli,” tutup Mustafa.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
