Dalam perkara ini, Kirun dan Rayhan terbukti menjanjikan commitment fee hingga 5 persen dari nilai kontrak kepada sejumlah pejabat PUPR Sumut. Nama Topan Obaja Putra Ginting, Rasuli Efendi Siregar, Stanley Cicero Haggard Tuapattinaja, Rahmad Parulian, Dicky Erlangga, Munson Ponter Paulus Hutauruk, dan Heliyanto disebut sebagai penerima aliran uang yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
Suap tersebut diberikan untuk memastikan PT Dalihan Natolu Grup memenangkan paket proyek melalui mekanisme e-Katalog. Dalam dakwaan terungkap, Topan Ginting bahkan memerintahkan percepatan proses e-Katalog untuk dua proyek besar: Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sipiongot–Batas Labuhanbatu senilai Rp96 miliar, serta Ruas Hutaimbaru–Sipiongot senilai Rp69,8 miliar.
Rayhan kemudian menyerahkan uang suap sesuai arahan Kirun sebagai bagian dari pengaturan pemenangan proyek.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
