MEDAN, iNewsMedan.id - Setiap Muslim pasti mendambakan shalat yang khusyuk, namun seringkali konsentrasi buyar di tengah ibadah.
Pikiran tiba-tiba berseliweran, ingatan mendadak tajam tentang urusan dunia, hingga yang paling menjengkelkan: lupa sudah berapa rakaat yang ditunaikan. Ternyata, semua gangguan ini adalah ulah satu setan khusus yang bertugas merusak shalat sebagai amalan dalam Islam.
Setan yang paling "ngeyel" menggoda manusia saat shalat itu bernama Setan Khinzib atau terkadang disebut Khanzab. Khinzib adalah pelaku utama yang ditugaskan untuk mengganggu konsentrasi, menyebabkan was-was dalam niat, dan membuat seseorang lupa jumlah rakaat yang sudah dilakukan.
Gangguan Setan Khinzib yang Paling Sering Terjadi
Menurut Ustaz Ammi Nur Baits, saat shalat, Khinzib akan membuat pikiran berseliweran dengan berbagai macam hal, sehingga mengurangi konsentrasi. Salah satu dampak paling fatal dari godaan Khinzib adalah membuat Muslim ragu-ragu, bahkan sampai lupa apakah ia sudah tiga atau empat rakaat.
Kisah mengenai godaan setan ini pernah dialami oleh seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu Utsman bin Abil ‘Ash radhiallahu ‘anhu. Beliau datang mengadukan gangguan yang ia alami ketika sholat, di mana setan menghalangi antara dirinya dengan sholatnya, serta mengacaukan bacaannya.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian memberikan solusi yang sangat praktis dan diajarkan kepada umatnya:
Rasulullah SAW bersabda, “Itu adalah setan. Namanya Khinzib. Jika kamu merasa diganggu, mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguannya (membaca Ta'awwudz) dan meludahlah ke kiri tiga kali.”
Utsman bin Abil ‘Ash kemudian melakukan petunjuk tersebut, dan Allah pun menghilangkan gangguan setan itu darinya. Dalam riwayat lain, jika lupa rakaat karena godaan Khinzib, ulama menyarankan untuk mengambil rakaat yang paling sedikit (misal ragu 3 atau 4, ambil 3) dan di akhir shalat sebelum salam dianjurkan untuk melakukan Sujud Sahwi dua kali.
Intinya, jika Anda merasa shalat Anda diganggu atau tidak khusyuk, waspadai Khinzib, dan lakukan dua cara yang diajarkan oleh Nabi: membaca ta'awwudz dan meludah tipis ke kiri tiga kali (bukan meludah dalam arti sebenarnya, melainkan meniupkan sedikit udara).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
