MEDAN, iNews.id - Bulan Ramadan seperti ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang makanan. Seperti pedagang makanan khas Mandailing yang menjajahkan dagangannya di Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung.
Seperti yang dijual Nur Asyiah Siregar, dirinya menjual makanan khas Mandailing yakni pakat atau pucuk rotan. Dia mengatakan bahwa omzet jual pakat bisa berkali-kali lipat meningkat saat memasuki bulan Ramadan.
"Dalam sehari bisa menjual sampai 1.000 batang rotan," kata Umi saat di jumpai di Jalan Letda Sujono, Selasa (5/4/2022) sore.
Kata Nur, hari biasa menjual pakat ini hanya ratusan batang. Namun, saat bulan Ramadan banyak masyarakat yang memburunya.
"Bulan puasa ini lah banyak masyarakat yang membelinya. Apalagi rasanya pahit yang membuat selera makan kita," ungkap Nur.
Nur sendiri mematok harga banderol Rp10.000 per porsi pakat. Sedangkan satu porsi pakat berisi empat batang rotan yang sudah lebih dulu dimasak dengan cara dibakar. Di mana, pakat itu dia peroleh dari Langkapayung, Rantau Prapat.
"Biasa mereka jadikan lalapan, bisa juga untuk obat penyakit gula (diabetes)," kata Nur.
Sementara itu, seorang pembeli Danil Siregar mengaku sudah menjadi pelanggan tetap dan rutin mengonsumsi pakat. Dia meyakini selain menambah nafsu makan, pakat juga dipercaya bisa mengobati penyakit diabetes.
"Pakat ini sangat enak dimakan saat berbuka puasa. Rasanya pahit membuat gairah makan itu bertambah," ucapnya.
Perlu untuk diketahui, pakat merupakan makanan khas Mandailing yang berbahan dasar pucuk rotan yang masih muda. Masyarakat Mandailing mempercayai pakat mampu mencegah penyakit diabetes.
Selain menjual pakat, Nur juga menjajakan beberapa makanan khas Mandailing lainya. Seperti sambal cabai asam pakat, anyang dan holat, serta ikan baung bakar khas Mandailing.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait
