Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Jean Calvijn Simanjuntak, yang bertindak sebagai pemimpin apel, membacakan amanat tertulis Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kapolrestabes menyebutkan apel ini bertujuan untuk membangun kesadaran, kesiapsiagaan, dan kemampuan menghadapi keadaan darurat.
Dalam amanatnya, Calvijn memaparkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 19 Oktober 2025, yang mencatat 2.606 bencana alam di Indonesia. Bencana tersebut didominasi oleh banjir (1.289 kejadian), cuaca ekstrem (544), kebakaran hutan dan lahan (511), tanah longsor (189), gempa bumi (22), serta erupsi gunung berapi (4).
"Dampak bencana alam tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi, tetapi juga meninggalkan trauma psikologis serta mengganggu keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat," ujar Calvijn.
Ia menekankan bahwa kecepatan dan ketepatan respons adalah faktor utama keberhasilan penanganan bencana. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi terintegrasi dari seluruh elemen bangsa, termasuk TNI-Polri, pemerintah daerah, BPBD, Basarnas, PMI, dan BMKG, untuk memaksimalkan mitigasi dan menurunkan tingkat kerentanan masyarakat terhadap risiko bencana.
Apel tersebut diikuti oleh personel gabungan, antara lain dari TNI-Polri, BPBD, Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Pramuka.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
