Menurut Bakhrul, kini adalah waktu yang tepat bagi Ijeck untuk memainkan perannya sebagai politikus sejati, melaksanakan amanah demi kepentingan publik.
"Sudah saatnya Bang Ijeck menunjukkan dirinya sebagai politikus. Menyambung informasi antara rakyat dan pemerintah, merumuskan dan menjalankan kebijakan publik untuk kesejahteraan rakyat. Percaya diri untuk menghadapi segala tekanan yang dilakukan oleh para kolega yang awalnya cawe-cawe kini malah menghancurkan partai," katanya.
Bagi Bakhrul, pengkhianatan seringkali terjadi ketika seseorang diberi kepercayaan dan jabatan.
Hal ini, sambungnya, pada akhirnya dapat berujung pada tindakan tidak etis dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap partai.
"Kalau dilihat ini banyak hal yang menjadi sebab. Tapi kalau untuk di Sumut ini, Bang Ijeck itu memiliki seluruh kekuatan. Namun beberapa faktor terjadi karena persaingan salah mendukung lawan politik, yang pada akhirnya merugikan individu yang mendukung itu," jelasnya.
Bakhrul berpandangan, sudah bukan saatnya lagi membeda-bedakan kapabilitas individu, melainkan fokus pada kepentingan partai bersama.
"Jangan bicara soal individu di atas kepentingan lembaga pada masing-masing yang berhasil mendongkrak suara di daerah, tapi kita melihat sosok pemimpin yang mampu melengkapi seluruh tanggung jawab yang harus dituntaskan untuk berkompetisi jangan bersaing," ucapnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait