Gubernur Bobby Nasution menekankan bahwa implementasi harus mengikuti prinsip 4T: tepat lokasi, tepat komoditi, tepat sasaran, dan tepat waktu, memastikan dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Optimalisasi BUMD dan Penguatan Produksi Lokal
Penanganan inflasi, menurut Gubernur, tak cukup hanya dengan operasi pasar. Diperlukan sinergi lintas sektor, termasuk optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan daerah.
Pemprov Sumut secara khusus menugaskan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ), PT Dhirga Surya, dan PT Pembangunan Sumatera Utara (PPSU) untuk aktif mengelola dan menyalurkan pasokan cabai, bawang, dan beras.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Poppy Marulita Hutagalung, menambahkan bahwa selain jurus cepat, Pemprov juga fokus pada strategi jangka menengah, yaitu memperkuat kapasitas produksi pangan lokal dan memperbaiki rantai pasok dari hulu ke hilir.
“BUMD pangan daerah akan didorong menjadi bagian dari ekosistem pangan strategis, bekerja sama dengan kelompok tani dan pemerintah kabupaten/kota. Dengan cara ini, kita ingin Sumut tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan dari luar provinsi. Kalau produksi dan distribusi di dalam daerah kuat, maka harga akan lebih terkendali,” jelas Poppy.
Langkah-langkah tersebut juga akan diiringi dengan peningkatan koordinasi antara TPID Provinsi, BI, BPS, Bulog, dan Satgas Pangan untuk menjaga komunikasi yang efektif dengan publik.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait