MEDAN, iNewsMedan.id - Menanggapi laju inflasi yang melonjak hingga 5,32\% (year-on-year/yoy) pada September 2025 – angka tertinggi secara nasional – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) langsung mengambil tindakan darurat. Gubernur Sumut, Bobby Nasution, menegaskan bahwa pengendalian harga, terutama komoditas pangan bergejolak, menjadi prioritas utama demi melindungi daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Bobby Nasution tidak menampik tekanan yang dirasakan masyarakat akibat lonjakan harga. "Inflasi ini bukan sekadar angka, tapi mencerminkan tekanan yang dirasakan masyarakat di lapangan. Karena itu, kita ambil langkah cepat dan terukur agar harga-harga, terutama bahan pangan, bisa segera stabil,” ujar Gubernur usai Rakor Pengendalian Inflasi virtual dengan Kemendagri di Medan, Senin (6/10/2025).
Strategi 11 Poin dan Prinsip 4T
Tekanan inflasi di Sumut dipicu oleh komoditas pangan volatil seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras. Pemprov Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah menyiapkan 11 aksi cepat untuk tiga bulan ke depan.
Langkah-langkah taktis ini meliputi:
1. Pembagian gratis komoditi penyumbang inflasi.
2. Bundling beras SPHP harga murah dengan cabai merah.
3. Percepatan program bantuan pangan.
4. Penyelenggaraan pasar murah.
5. Intervensi tata niaga.
6. Sidak pasar dan monitoring distribusi pangan.
7. Memperkuat kerja sama antar daerah (KAD).
8. Menugaskan BUMD mengelola stok cabai dan bawang merah.
9. Antisipasi bahan pangan untuk program MBG (Makan Bergizi Gratis).
10. Penetapan toko pantau inflasi.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait