Ia menambahkan bahwa pengelolaan Tol Kutepat juga menerapkan prinsip keberlanjutan, seperti efisiensi energi, pengelolaan lingkungan, dan menyediakan ruang bagi UMKM lokal di rest area.
Hal ini sejalan dengan aspek penilaian Green Card UNESCO, di mana akses menuju Danau Toba pun turut mendukung semangat pariwisata berkelanjutan sejak dari perjalanan.
Lebih lanjut, Dindin menjelaskan bahwa Hamawas berupaya membangun infrastruktur yang tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi, tetapi juga sebagai katalisator pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Infrastruktur yang terintegrasi akan memperkuat daya tarik Danau Toba sebagai destinasi global.
“Kami berharap infrastruktur yang kami bangun tidak hanya mempermudah konektivitas, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam menggerakkan pariwisata di Sumatera Utara,” tutupnya.
Dengan penghargaan ini, sinergi antara infrastruktur dan pariwisata diharapkan dapat memperkuat posisi Danau Toba sebagai ikon geopark yang menjaga keseimbangan antara alam, budaya, dan masyarakat.
Kehadiran Tol Kutepat menjadi bukti nyata dukungan infrastruktur dalam mempercepat akses, membuka peluang ekonomi baru, dan mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang bermanfaat bagi generasi sekarang dan mendatang.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
