MEDAN, iNewsMedan.id- Aliansi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Bergerak kembali turun ke jalan. Senin, 1 Agustus 2025 kemarin, mereka berunjuk rasa di Mapolda Sumut sambil meneriakkan tuntutan agar Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan, dicopot dari jabatannya. Aksi ini dipicu dugaan represif aparat dalam kericuhan demonstrasi di DPRD Sumut beberapa hari sebelumnya.
Massa mengibarkan spanduk bertuliskan “Copot Kapolda Sumut” dan “Polisi Pembunuh”. Sejumlah poster juga dipajang untuk mengenang Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi di Jakarta pekan lalu.
Dalam orasi lantang, Menko Pergerakan BEM USU Ahmad Bukhori Pane mendesak Whisnu mundur. Ia menyebut Kapolda harus bertanggung jawab, baik secara moral maupun kelembagaan, atas jatuhnya korban dalam aksi protes. Selain itu, mahasiswa juga menuntut evaluasi pendidikan kepolisian, penghentian kekerasan aparat, hingga pembebasan empat mahasiswa USU yang kini masih ditahan.
Menanggapi desakan itu, Whisnu langsung menemui pengunjuk rasa. Ia menegaskan siap kapan saja dipindahkan bila Kapolri memberi perintah. “Saya ini insan Bhayangkara. Kalau Kapolri perintahkan pindah, saya pindah. Saya siap ditempatkan di mana saja,” ucapnya.
Terkait dugaan aparat bertindak berlebihan, Whisnu menyebut Irwasda dan Propam sudah diminta turun tangan. “Jumlah anak-anak saya 20 ribu. Pasti ada yang nakal. Kalau salah, saya hukum. Jangan ragu, saya tindak tegas,” tegasnya.
Soal penangkapan empat mahasiswa, ia berjanji menindaklanjuti laporan yang masuk. Bila terbukti ada pelanggaran prosedur, kata Whisnu, anggotanya tidak akan luput dari sanksi tegas.
Editor : Ismail
Artikel Terkait