Mau Bangga Takut Dosa, Sumut Ranking Satu Narkoba, PKS Dorong Hukuman Mati Bandar Besar

Ismail
Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Abdul Rahim Siregar. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id- Perang melawan narkoba di Sumatera Utara dinilai tak bisa lagi setengah hati. Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Abdul Rahim Siregar, menyebut target menjadikan Agustus 2025 sebagai Bulan Merdeka dari Narkoba hanya akan tercapai jika langkah pemberantasan menyentuh jantung sindikat yang mengendalikan peredaran barang haram tersebut.

"Kita harus memutus jalur pasokan, menyita seluruh aset bandar, dan memberikan hukuman maksimal tanpa pandang bulu. Kalau mau benar-benar merdeka dari narkoba, keberanian harus melebihi rasa takut pada tekanan atau ancaman balik dari mereka yang diuntungkan oleh bisnis haram ini," ujarnya, Jumat, 15 Agustus 2025.

Politisi yang akrab disapa ARS ini menyambut positif komitmen Gubernur Sumut yang bersama pimpinan dewan dan Forkopimda turun langsung memimpin pembongkaran bangunan yang diduga kuat menjadi tempat pengedaran narkoba di Deli Serdang. Namun, ia mengingatkan bahwa perencanaan matang, langkah konkret, dan keterlibatan semua elemen masyarakat mutlak diperlukan agar program ini berhasil.

"Ini bukan sekadar peringatan atau slogan. Ini adalah pertarungan nyawa untuk menyelamatkan generasi kita dari racun yang perlahan membunuh masa depan bangsa. Narkoba bukan hanya musuh hukum, tapi musuh kemanusiaan," tegasnya.

ARS juga mengungkapkan lima langkah strategis yang harus dilakukan, yakni menutup dan menghancurkan jantung sindikat, mendorong hukuman mati bagi bandar besar serta menyita aset untuk membiayai rehabilitasi korban, menetapkan zona merah anti-narkoba dengan patroli militer dan pengawasan teknologi tinggi, menjalankan rehabilitasi masif berbasis pesantren atau pelatihan kerja bagi pengguna awal, dan memobilisasi kesadaran rakyat melalui RT, RW, rumah ibadah, dan sekolah.

Bagi Abdul Rahim, Agustus 2025 harus menjadi titik balik sejarah Sumut. "Bulan itu harus kita kenang sebagai awal dari generasi yang diselamatkan, keluarga yang dilindungi, dan masa depan yang diperjuangkan. Kalau kita kalah, berarti kita membiarkan anak-anak kita menjadi korban berikutnya. Kalau kita menang, sejarah akan mencatat keberanian ini," pungkasnya.

Ia menegaskan komitmennya di DPRD Sumut untuk mengawal anggaran, kebijakan, dan kinerja aparat agar misi ini tidak menjadi sekadar agenda seremonial.

Editor : Ismail

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network