Kekhawatiran dari Mantan Intelijen Israel
Kebijakan ini menuai kritik, bahkan dari dalam Israel sendiri. Michael Milstein, mantan perwira intelijen yang kini memimpin Forum Studi Palestina di Universitas Tel Aviv, membandingkan strategi ini dengan kesalahan AS di Afghanistan yang mempersenjatai milisi lokal yang kemudian menjadi Taliban.
"Kami mengambil risiko besar. Kami tidak tahu apakah kelompok-kelompok ini akan tetap setia kepada kami," ujarnya dalam sebuah podcast. Ia menambahkan, kelompok Abu Shabab bukanlah alternatif politik yang layak dan tidak menimbulkan ancaman nyata bagi Hamas.
Sejarawan dan pakar Timur Tengah, James L. Gelvin, juga menyebut kebijakan Israel ini sebagai "trik lama yang gagal." Ia menyimpulkan bahwa langkah untuk memecah belah masyarakat Palestina dan mendukung kelompok bersenjata tanpa legitimasi adalah pengulangan kesalahan masa lalu yang berbahaya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait