Sementara dalam laporannya, Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris, menyampaikan bahwa hingga akhir Juni, sebanyak 239 sekolah di Sumut sudah mengakses MBG—meski baru mencakup 1,65 persen dari total satuan pendidikan. Sebanyak 48.220 siswa menjadi sasaran awal program ini.
“Begitu pulang dari Jakarta, kami langsung gerak. Ini tidak bisa ditunda-tunda karena urusannya dengan masa depan anak-anak,” ujar Tajuddin.
Ia juga mengungkap bahwa BPMP telah menyiapkan lahan 1.060 meter persegi untuk mendukung pengembangan SPPG dan layanan pengolahan gizi di Sumut.
“Target kami, Sumut bisa sejajar dengan provinsi besar di Jawa dalam mendukung pendidikan bermutu. Kalau Jawa ada lima pusat Nusantara, maka Sumut ini harus jadi yang keenam,” tegasnya.
Kegiatan pendampingan MBG ini akan berlangsung selama tiga hari hingga 1 Juli 2025, dengan berbagai agenda strategis dan kolaboratif.
Editor : Ismail
Artikel Terkait