Usai Viral Dugaan Penelantaran Pasien, Keluarga Korban Dipanggil Dirut RSUD Panyabungan

Liansah Rangkuti
Usai Viral Dugaan Penelantaran Pasien, Keluarga Korban Dipanggil Dirut RSUD Panyabungan. Foto: IG RSUD Panyabungan

MADINA, iNewsMedan.id - Pasca pemberitaan mengenai dugaan penelantaran pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), pihak keluarga pasien yang meninggal dunia kini dipanggil ke ruangan Direktur Utama (Dirut) rumah sakit.

Ridwan Rangkuti (Okis), warga Batang Natal Madina yang merupakan keluarga dari pasien yang diduga menjadi korban penelantaran, mengungkapkan bahwa pemanggilan tersebut difasilitasi oleh dokter spesialis dalam yang menangani almarhumah istri saudaranya, dr. Saran Harapan.

"Melalui dokter Saran Harapan spesialis dalam yang menangani istri saudara saya yang kemarin, kami dipanggil ke ruangan Direktur RSUD Panyabungan katanya mau klarifikasi," ujar Ridwan Rangkuti kepada wartawan pada Senin (19/05/2025) di depan RSUD Panyabungan.

Tak lama setelah memberikan keterangan kepada wartawan, Ridwan Rangkuti langsung memasuki ruangan Dirut RSUD Panyabungan, didampingi oleh dr. Sapran Harahap.

"Cukup kami aja sama keluarga almarhum ke dalam," kata dr. Sapran sebelum memasuki ruangan Dirut.

Pertemuan di dalam ruangan Dirut RSUD Panyabungan berlangsung cukup lama. Ridwan Rangkuti dan dr. Sapran Harahap masuk sekitar pukul 12:30 WIB dan hingga berita ini diturunkan pada pukul 13:59 WIB, keduanya belum keluar dari ruangan Dirut. Isi pembicaraan di dalam ruangan tersebut belum diketahui.

Sementara itu, pasca peristiwa dugaan penelantaran pasien ini mencuat, nomor WhatsApp Dirut RSUD Panyabungan, dr. Rusli Pulungan, Sp.THT, tidak lagi aktif atau tidak dapat dihubungi oleh wartawan.
Muncul pertanyaan di tengah masyarakat mengenai sikap Bupati Madina terhadap kinerja Dirut RSUD Panyabungan yang diduga bukan kali pertama kali mendapatkan sorotan terkait penanganan pasien yang dinilai lambat dan bertele-tele.

Sebagai catatan, RSUD Panyabungan pernah diduga menolak pasien yang hendak dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada 7 September 2020 silam. Saat itu, mobil ambulans yang membawa pasien diduga mengidap penyakit jantung sempat tertahan dan disuruh menunggu oleh pihak Satpol PP rumah sakit. Alasan penolakan pasien tersebut hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit.

Editor : Jafar Sembiring

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network