FSPPB sendiri juga aktif memfasilitasi pertemuan Forum Komunikasi Serikat Pekerja di lingkungan BUMN, semakin menggarisbawahi kesadaran akan pentingnya persatuan dalam membahas kepentingan bersama.
Isu Pensiun usia 58 dan Danantara dipilih sebagai fokus utama diskusi karena relevansinya yang tinggi bagi kedua organisasi. Keterlibatan Pelindo, yang menaungi pekerja pelabuhan, dan Pertamina, yang menjadi fokus FSPPB, dalam struktur Danantara menjadikan isu ini sangat penting untuk dibahas bersama. Diskusi ini mencerminkan pemahaman bahwa pembentukan dan operasional Danantara berpotensi membawa konsekuensi signifikan bagi para pekerja di sektor infrastruktur vital ini.
Sekjend SPPI Bersatu, Kamal Akhyar, menambahkan bahwa pertemuan ini secara khusus bertujuan untuk membangun kerangka kerjasama yang kuat antar kedua organisasi demi kepentingan pekerja di berbagai sektor BUMN.
"Inisiatif untuk membangun kerangka kerjasama ini menunjukkan langkah strategis dari kedua serikat pekerja untuk meningkatkan kekuatan kolektif dan pengaruh mereka terhadap kebijakan-kebijakan terkait BUMN," ungkapnya.
Kerjasama antara SPPI Bersatu dan FSPPB diharapkan dapat menjadi model bagi kolaborasi serikat pekerja BUMN lainnya dalam menghadapi tantangan serupa. Dengan bersatu, serikat pekerja BUMN dapat menggabungkan sumber daya, berbagi keahlian, dan menyampaikan pandangan yang lebih solid kepada pemerintah dan manajemen BUMN, demi kemajuan pekerja dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait