Dalam pemaparannya, Sudiyatmiko mengungkapkan bahwa model ini tidak hanya membantu Sumatera Utara mencapai capaian vaksinasi sebesar 91,61% dan pertumbuhan ekonomi 5,01% pada 2023, tetapi juga memiliki potensi untuk diterapkan di tingkat nasional bahkan global.
“Pandemi COVID-19 mengajarkan kita pentingnya kebijakan yang berbasis kolaborasi lintas sektor dan respons cepat terhadap ancaman baru seperti Human Metapneumovirus (HMPV),” ujarnya.
Sidang ini dipimpin oleh Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, M.Si., yang bertindak sebagai promotor, didampingi dewan penguji dari dalam dan luar kampus.
Dalam sambutannya, Prof. Muryanto menyatakan harapannya agar model M.I.K.O menjadi solusi praktis menghadapi permasalahan non-bencana alam di masa depan.
“Sebagai lulusan doktoral, kontribusi nyata terhadap bangsa adalah amanah yang harus dijaga,” tegasnya.
Dukungan juga disampaikan oleh Mayjen TNI (Purn) Dr. Ruruh A.S., yang merupakan rekan satu angkatan Sudiyatmiko. “Saya bangga atas pencapaian ini dan berharap lulusan doktoral studi pembangunan dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi bangsa,” ungkapnya.
Dengan keberhasilan ini, Sudiyatmiko resmi menyandang gelar doktor, membuka jalan baru dalam kontribusinya untuk kebijakan publik berbasis inovasi lokal. “Karya ini menjadi tonggak penting dalam menghadirkan solusi bagi tantangan global,” pungkasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait