MEDAN, iNewsMedan.id - Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Utara, Wira Putra, kembali menyoroti sejumlah kebijakan yang diambil mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Wira secara tegas mengkritik dua keputusan besar Edy yang dinilai merugikan masyarakat Sumatera Utara. Salah satu keputusan yang paling disorot adalah pembelian gedung dan lahan Medan Club oleh Pemprovsu.
Menurut KAMMI, keputusan ini diambil pada waktu yang sangat tidak tepat, mengingat kondisi ekonomi masyarakat Sumatera Utara yang masih dalam tahap pemulihan pasca pandemi Covid-19.
"Pembelian aset sebesar itu di tengah kesulitan ekonomi rakyat adalah sebuah tindakan yang tidak masuk akal," ujar Wira, Selasa (29/10/2024).
Wira juga menyayangkan besarnya anggaran yang digunakan untuk pembelian tersebut, yakni mencapai Rp457 miliar.
"KAMMI menilai bahwa pembelian gedung Medan Club tidak memiliki urgensi yang tinggi dan tidak sejalan dengan prioritas pembangunan Sumatera Utara," ujar Wira.
"Program prioritas saja belum maksimal, kenapa harus membeli gedung yang belum tentu bermanfaat bagi masyarakat banyak?" sambung Wira.
Selain itu, KAMMI juga mengecam kebijakan kenaikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang dilakukan oleh Pemprovsu pada tahun 2021.
Kebijakan ini dinilai semakin membebani masyarakat yang sedang berjuang untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi.
"Kenaikan pajak BBM pada saat itu adalah sebuah tamparan bagi masyarakat yang baru saja keluar dari kesulitan," ungkap Wira.
Wira menegaskan bahwa KAMMI telah melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan tersebut.
Melalui kritik yang disampaikan, KAMMI berharap agar pemimpin Sumatera Utara selanjutnya dapat lebih memperhatikan aspirasi masyarakat dan mengambil kebijakan yang pro-rakyat.
"Kami berharap pemimpin baru dapat lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan fokus pada pembangunan yang berkelanjutan," pungkas Wira.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait