“Semoga anak-anak petani ini lebih bisa berkarya dan kegiatannya menghasilkan uang. Karena setelah tamat, bahaya jika dibiarkan. Nanti setelah tamat, mereka tidak akan langsung diterima di perusahaan karena pengalaman kerja belum punya. Kemudian apa (hal negatif) yang gampang dilakukan, mereka masuk geng motor. Nah, harapan kita tidak mau seperti itu. Bagaimana mereka ini bisa kita bina menjadi enterpreneur. Bahkan kita sudah siapkan buyernya. Di Bank Indonesia (BI), saya sebagai petani pakar, kita bina lima pondok pesantren dan salah satunya di Medan Selayang yang punya 3.800an santri. Setiap hari (santri) butuh makan dan setiap hari butuh sayuran. Saya sudah ketemu dengan salah satu pimpinan pondok, kalau seandainya kita bisa menyuplai sayuran, mereka siap untuk membeli. Dan mereka (generasi) ini bisa kita bekali dengan ilmu bagaimana budi daya tanaman yang bagus kemudian bisa menyuplai sayuran,” paparnya.
Karena itu, mereka menyampaikan harapannya agar keluhan-keluhan tersebut segera mendapat solusi saat Paslon SANDI memimpin. “Kita bisa sampaikan keluhan-keluhan kita. Semoga kita ini menjadi petani-petani yang maju. Dan kita bisa menerima teknologi-teknologi yang terbaru. Dan seandainya 'duduk' (Sofyan Nasution - Junaidi Parapat). Begitu saya baca visi-misinya SANDI ini, saya langsung tertarik. Kayaknya ini klik dengan kita, artinya kita juga punya program yang sama. Kita melihat program-program 01 ini luar biasa karena itu kita berharap menang,” tambahnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait