JAKARTA, iNewsMedan.id - Tembakau Deli merupakan salah satu jenis tembakau yang terkenal di Indonesia, khususnya di wilayah kawasan Tanah Deli, Sumatera Utara.
Tembakau ini memiliki kualitas tinggi dan aroma yang khas, sehingga banyak digunakan untuk membuat berbagai produk tembakau seperti cerutu, rokok kretek, dan tembakau pipa.
Perkebunan tembakau di Deli mulai dikembangkan pada abad ke-19 oleh Belanda. Tanah di wilayah Deli, Sumatera Utara, sangat cocok untuk pertumbuhan tembakau karena memiliki kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung.
Belanda membawa bibit tembakau berkualitas tinggi dari berbagai negara dan menanamnya di perkebunan-perkebunan yang luas.
Membedah bagaima sebenarnya sejarah kemunculan Tembakau Deli, seorang wartawan senior sekaligus penulis Rizal Siregar menghadirkan novel karya terbarunya berjudul "Kabut Tanah Tembakau" diterbitkan pada Oktober 2024 oleh Penerbit Adab.
Novel ini mengemas kisah yang menggabungkan sejarah, budaya, dan mitos, membentangkan jalan cerita yang melintasi tiga era waktu: masa kolonial, masa kini, dan masa depan.
Novel setebal 259 halaman ini terbit dalam format fisik dan digital, lengkap dengan ISBN 978-623-505-394-3 dan E-ISBN 978-623-505-393-6 untuk versi PDF.
Dalam novel ini, Rizal Siregar, seorang wartawan senior, menghidupkan kembali sejarah perkebunan tembakau Deli, sebuah daerah yang terkenal pada abad ke-19 sebagai pusat tembakau kelas dunia, di mana banyak kuli kontrak dari berbagai daerah dipekerjakan dengan kondisi kerja yang keras.
Proses Kreatif yang Panjang
Rizal Siregar mengungkapkan bahwa novel ini membutuhkan riset mendalam selama lebih dari lima tahun, terutama di wilayah Seantis, Percut Sei Tuan, Sumatera Utara, tempat perkebunan tembakau Deli pernah berjaya.
"Novel ini lama saya siapkan. Mulai dari riset ke bangsal tembakau sampai bangsal itu sudah tidak ada lagi, baru novel ini bisa diterbitkan," kata Rizal.
Novel ini tidak hanya menghadirkan kisah tentang kuli kontrak dan perkebunan tembakau, tetapi juga mengeksplorasi perjalanan seorang wanita muda bernama Marlina yang mencari jejak leluhurnya di Tanah Deli.
Marlina, sebagai karakter utama, menemukan dirinya terjebak dalam perpaduan antara kenyataan dan dunia mitos, di mana ia berinteraksi dengan sosok-sosok dari alam bunian, makhluk gaib dalam legenda Melayu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait