Pasien itu mendapat perawatan setelah melapor ke fasilitas medis di Stockholm. Dari hasil pemeriksaan dipastikan dia terinfeksi mpox.
"Fakta bahwa pasien dengan mpox dirawat tidak memengaruhi risiko terhadap populasi umum. Risiko saat ini dianggap sangat rendah oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC)," kata Gisslen.
WHO menetapkan mpox sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) untuk kedua kali dalam 2 tahun terakhir. Status ini merupakan level kewaspadaan tertinggi setelah penyakit tersebut mewabah di Afrika, dengan pusat penyebaran di Republik Demokratik Kongo.
Menurut data terbaru WHO, 548 orang meninggal akibat mpox di Kongo sepanjang 2024. Status darurat global diaktifkan lagi setelah penyakit yang diderita banyak kaum gay itu menyebar dengan cepat ke negara-negara tetangga.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika lebih dulu mengumumkan mpox sebagai darurat level benua pada Minggu.
Editor : Chris
Artikel Terkait