MEDAN, iNewsMedan.id - Pemprov Sumut merespons cepat soal darurat wabah demam berdarah dengue (DBD) dan malaria yang terjadi di Kabupaten Nias Selatan.
Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni, mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk mengatasi wabah di Nias Selatan tersebut.
"Jadi, kami beserta Forkompimda juga sudah menurunkan tim, kita juga sudah mendata dan melakukan langkah-langkah," ujar Agus Fatoni di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Kamis (14/8/2024).
Agus Fatoni menambahkan bahwa tim yang diturunkan bakal melakukan pendataan. Hal itu untuk dilakukan tindakan dan langkah selanjutnya.
"Nanti dari hasil pantauan ini, tapi kita tetap sambil berjalan, kita juga mengirimkan tim medis kita untuk bisa pergi kesana. Jadi kita akan tangani bersama-sama, tim sudah berangkat," ungkap Agus Fatoni.
Sementara itu, Plt Kadinkes Sumut, Basarin Yunus Tanjung, menyampaikan bahwa wabah itu terjadi mulai Maret-Agustus 2024.
"Total kasus positif Januari hingga Agustus 2024 berjumlah 705 (warga). Ketersediaan obat di dalam keadaan cukup," jelas Basarin.
Basarin mengungkapkan bahwa Dinkes Sumut juga sudah menurunkan tim untuk membantu Pemkab Nias Selatan dan Dinkes Kabupaten Nias Selatan dalam menangani wabah tersebut.
"Kendala adalah transportasi dari Pulau Simuk dan Pulau Batu ke Teluk Dalam (Kabupaten Nias Selatan)," terang Basarin.
Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa demam berdarah dengue (DBD) dan malaria tengah mewabah di wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sejak Januari-Juli 2024. Hal itu terungkap lewat data yang dicatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Selatan.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait