JAKARTA, iNewsMedan.id - Wabah monkeypox atau cacar monyet tengah menghebohkan dunia. Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Virus cacar monyet ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus. Ini sebenarnya bukan virus baru. Pada akhir era 1950-an, tepatnya pada 1958, ditemukan wabah penyakit mirip cacar menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Hal itu menyebabkan penyakit ini disebut cacar monyet atau monkeypox.
Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada 1970. Kejadian ini terjadi di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi masyarakat di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
Apa sih penyebab cacar monyet?
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan virus monkeypox. Virus tersebut bisa menular ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya, virus tersebut datang dari hewan pengerat dan primata.Virus tersebut menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam monkeypox. Penularan virus tersebut dapat melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Selain itu, lingkungan juga dapat terkontaminasi virus monkeypoxx
Misalnya, saat orang dengan monkeypox menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan. Orang lain yang menyentuh barang-barang tersebut berpotensi terinfeksi. Orang yang menghirup serpihan kulit atau virus dari pakaian, tempat tidur, atau handuk pasien dengan monkeypox juga dapat terinfeksi. Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih mempelajari tentang berapa lama orang dengan monkeypox dapat menularkan ke orang lain.
Bagaimana gejalanya?
Biasanya, gejala cacar monyet adalah demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam tersebut biasanya muncul dalam satu sampai tiga hari sejak demam.
Ruam tersebut cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata. Bentuk tampilan ruam atau lesi pada pasien cacar monyet adalah bintik merah seperti cacar biasa, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras, keropeng lalu rontok.Beberapa orang dengan cacar monyet memiliki gejala ringan. Namun, yang lain mungkin dapat mengalami gejala lebih berat dan memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan.
Setelah membaca tentang penyebab dan gejala cacar monyet, penting juga mengetahui cara pencegahannya. Cara mencegah cacar monyet di antaranya;
1. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus, termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi.
2. Hindari kontak dengan bahan apapun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
3. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
4. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.
6. Memasak daging dengan benar dan matang.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait