MEDAN, iNewsMedan.id - Barisan Nasional Bela Ganjar (BNBG) dan Angkatan Muda Sisingamangaraja XII, mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas kepada pihak yang dengan sengaja membuat kegaduhan di tengah masyarakat hingga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum menjelang Pemilu 2024.
Harapan ini disampaikan Ketua Tim Hukum dan Advokasi BNBG, Rion Arios bersama Sekjen BNBG Feri Nofirman Tanjung dan Pengurus Angkatan Muda Sisingamangaraja XII Emeraldo Sinambela kepada wartawan di Warkop Jurnalis, Jl. Agus Salim, Medan, Jumat (2/2/2024) malam.
Rion menyayangkan viralnya video abang becak yang diunggah akun Tiktok Lamsiang Hbb. Dalam video berdurasi 3 menit 9 detik tersebut, terlihat abang becak mengaku kecewa karena tidak mendapatkan uang pengganti BBM setelah mengikuti acara Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Istana Maimoon, Jl. Sisingamangaraja, Medan, Minggu (28/1/2024).
"Tidak hanya yang tersurat, tetapi kita juga bisa melihat apa yang tersirat dari sebuah tayang video. Kuat dugaan, video itu dimaksudkan untuk mendiskriditkan Ganjar-Mahfud," kata Rion.
Rion juga mengklarifikasi pernyataan abang becak yang menyatakan tidak menerima uang pengganti BBM saat terlibat dalam kampanye Ganjar-Mahfud.
"Fakta sebenarnya, beberapa jam kemudian, semua abang becak yang mengikuti kampanye Ganjar-Mahfud menerima uang ganti BBM," jelas Rion.
Sementara Pengurus Angkatan Muda Sisingamangaraja XII Emeraldo Sinambela, juga menyayangkan beredarnya video viral yang dapat menimbulkan permusuhan antar pendukung Capres di akun media sosial TikTok.
"Kita tidak setuju dengan munculnya atau adanya oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk membuat kegaduhan di acara kampnye damai," ujar Sinambela.
Sekjen BNBG Feri Nofirman Tanjung juga mengatakan hal senada. Ia berharap semua pihak menjaga suasana damai menjelang Pemilu 2024. Jangan ada politisasi pihak tertentu untuk mendiskriditkan pihak lain.
"Kalau mau bawa ke ranah hukum, akan kita pertimbangkan dan kita amati dulu dibagian mana kita bisa membawanya ke ranah hukum," kata Nofirman.
Tim Hukum dan Advokasi BNBG juga telah bertemu Andy P Sihombing, salah seorang abang becak yang ada dalam video viral tersebut. Dalam pertemuan, sejumlah informasi terungkap, diantaranya pemilik akun yang merekam abang becak mengaku dari tim Capres Nomor Urut 2. Bahkan perekam memberikan Rp50 ribu kepada abang becak sebelum pergi.
"Setelah kami semua menemui Korlap yang ajak kami kampanye, kami di kasih uang pengganti minyak. Teman kami bilang, yang merekam itu mengaku dari Capres 02," kata Andy P Sihombing.
Pihak BNBG juga telah membuat video klarifikasi dengan menghadirkan abang becak sebagai narasumber. Dalam video tersebut abang becak mengaku telah menerima uang ganti rugi BBM seperti yang dijanjikan.
Sosok yang ada dalam video viral tersebut, Hiras Silitonga dan isterinya Br. Hutapea, merasa dirugikan dan meminta pemilik akun untuk menghapus videonya yang sempat viral.
"Hei Lamsiang, biar tau kau ya. Aku tukang becak ini, tolong kau hapus yang kau viralkan itu kami ya. Kami tidak tau kami ini kau viralkan itu ya. Jadi terganggu kami cari makan," ujar Silitonga.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait