"Saya pegang kepingan inskripsi nisan di makam itu. Hati saya menggurutu. Saya bayangkan betapa berharganya benda yang mengandung sejarah di genggaman saya itu. Tapi pemerintah mengabaikannya," ucapnya dengan nada kesal.
Meminjam istilah yang pernah diucapkan Sang Proklamator Bung Karno, bahwa Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai sejarah.
"Jadi, melihat ditelantarkannya makam ini, saya menafsirkan bahwa pemerintah sama sekali tidak menghargai sejarah bangsanya. Pemerintah abai," tutur Pensehat Dewan Pimpinan Wilayah Sahabat Polisi Indonesia (DPW-SPI) Sumut ini.
Kendati demikian, kata Riza, ia tetap berharap pemerintah memperhatikan situs-situs sejarah yang ada.
"Sehingga anak cucu kita nanti tau dan mengerti sejarah bangsanya. Atas dasar itu, mereka dapat menghargai sejarahnya. Sehingga apa yang diucapkan Bung Karno tentang bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya tidak hanya menjadi penghantar tidur atau sekedar penghias saja," ungkapnya.
Editor : Chris
Artikel Terkait