Di lingkungan Tel Al-Hawa Kota Gaza, pesawat-pesawat tempur mengebom daerah perumahan pada malam hari dan menghantam beberapa rumah, menurut penduduk yang mengungsi di Rumah Sakit Al Quds di dekatnya.
"Kami mengalami malam yang mengerikan. Israel menghukum kami karena tidak ingin meninggalkan rumah kami. Apakah ada kebrutalan yang lebih buruk dari ini?" ujar seorang ayah tiga anak yang menolak menyebut namanya melalui telepon dari rumah sakit.
“Saya tidak akan pernah pergi, saya lebih memilih mati dan tidak pergi, namun saya tidak bisa melihat istri dan anak-anak saya meninggal di depan mata saya,” tuturnya.
Sebanyak 1 juta orang, hampir separuh penduduk Gaza, telah meninggalkan rumah mereka dalam sepekan terakhir, termasuk ratusan ribu orang yang menuju ke selatan dari Gaza utara setelah perintah Israel, menurut badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA.
Israel menyampaikan, perintah evakuasi merupakan tindakan kemanusiaan untuk melindungi warga dari bahaya sembari membasmi pejuang Hamas. PBB menyebut, begitu banyak orang tidak dapat dipindahkan dengan aman ke dalam wilayah kantong yang terkepung tersebut tanpa menimbulkan bencana kemanusiaan.
Hamas telah bersumpah untuk berjuang sampai titik darah penghabisan dan mengatakan perintah untuk meninggalkan daerah kantong di bagian utara adalah tipuan untuk memaksa warga menyerahkan rumah mereka.
Editor : Chris
Artikel Terkait