"Generasi muda, terutama mahasiswa, diharapkan menjadi pionir dalam mendorong pembentukan kebijakan publik yang berfokus pada perubahan iklim, serta berperan aktif dalam mengkomunikasikan isu ini kepada para pemimpin di tingkat nasional dan daerah," kata Hayat.
Peran generasi muda sangat penting dalam membuat penanganan perubahan iklim menjadi agenda utama dalam pemerintahan yang akan datang.
"Menurut data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, sekitar 50 persen dari pemilih di Sumatera Utara adalah generasi Z. Oleh karena itu, mereka memiliki potensi besar untuk mempengaruhi arah kebijakan yang berkaitan dengan perubahan iklim," ungkap Hayat.
Menurut Ardhasena Sopaheluwakan, selain upaya mitigasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, penting juga untuk memperkuat upaya adaptasi berbasis data, sains, dan layanan informasi iklim.
Sementara Chalid Muhammad menekankan bahwa pemanasan global dan perubahan iklim adalah kenyataan yang sudah terlihat, dan saatnya generasi muda di seluruh dunia bersuara lebih keras untuk mendorong langkah-langkah radikal dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Gaya hidup berkelanjutan harus menjadi bagian integral dari kehidupan generasi muda.
Editor : Ismail
Artikel Terkait