MEDAN, iNewsMedan.id- Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berkisah dan membagikan cerita perihal dirinya yang sempat menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sumut.
Saat itu, tahun 1978, Marah Halim menjabat sebagai Gubernur Sumut yang bertindak sebagai inspektur Upacara HUT Kemerdekaan RI.
Edy mengaku paham betul menjadi Paskibraka seperti apa. Ia memahami hubungan emosional dengan para pelatih dan teman sesama Paskibra. Kenangan itu pun masih melekat padanya.
Kisah itu diceritakannya ketika pemulangan Paskibraka Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Jumat (18/8).
Pria yang akrab disapa Ayah itu pun membagikan pengalamannya mulai dari mengibarkan bendera, kemudian menjadi komandan upacara hingga menjadi Inspektur Upacara di Lapangan Merdeka.
"Saat saya mengibar bendera Gubernurnya Marah Halim Harahap, pada saat kalian mengibar bendera gubernurnya saya. Tahu-tahu kalian jadi Gubernur juga, kalian ngomong begini juga," ujar Edy, lantas diamini oleh para Paskibraka Sumut yang hadir.
Kepada seluruh anggota Paskibra Sumut, Edy pun memberikan petuah agar mereka senantiasa berdoa hingga bercita-cita setinggi mungkin.
Seseorang, lanjut, Edy, haruslah punya cita-cita. Seperti dirinya yang lahir dari keluarga sederhana. Namun Ia memiliki cita-cita yang tinggi, bisa punya karir yang bagus.
"Kalian harus punya cita-cita, bapak ku sersan, emakku jual kue, tapi sekarang anaknya gubernur dan saya pernah jadi jenderal, jangan pernah memandang diri sendiri rendah, tidak peduli anak siapa kita," ujar Edy, pada acara pemulangan Paskibraka Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Jumat (18/8).
Edy juga menegaskan, agar para anggota Paskibra Sumut terus berdoa. Berdoa dengan tulus dan ikhlas akan membuat hajat seseorang dikabulkan oleh Tuhan. Karena itu merupakan hal yang penting dan mesti dilakukan.
"Teruslah kalian berdoa, ketika begitu besar tanggung jawab yang diemban, ketika banyak tugas berat yang harus kita tangani, kita cuma punya dua tangan, tangan itu gunanya untuk meminta kepada Tuhan, jadi, setiap kegiatan kalian jangan pernah lupa berdoa," kata Edy.
Edy juga sempat menanyakan akan melanjutkan pendidikan kemana para Paskibraka Sumut tersebut. Pertanyaan itu dijawab dengan berbagai macam jawaban. Ada yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Akmil, Akpol, Universitas Indonesia hingga Universitas Gajah Mada.
Salah satu anggota Paskibraka Sumut, Johana Raskita Nauli Hutahaean yang berasal dari SMA Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar mengaku mendapat fasilitas yang nyaman selama pelatihan. Sehingga akhirnya mereka bisa menjalankan tugasnya mengibarkan bendera dengan sukses.
"Terima kasih Pak Gubernur atas perhatiannya pada kami," kata Johana.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Badan Kesbangpol Sumut Ardan Noor.
Editor : Ismail
Artikel Terkait