"Namun, keinginan untuk pengakuan eksitensi terhadap dirinya pada jalur menyimpang. Ada rasa kebangga terhadap statusnya sebagai begal atau kejahatan jalanan. Hal ini membuat mereka merasa lebih dari orang lain, tidak ada yang ditakuti, sehingga ketika dihadapkan pada permasalahan dengan orang lain rasa egonya muncul," jelasnya.
Apalagi, kata Zulhafni ditambah merasa superior menjadikan perilaku mereka muncul secara spontan tanpa dipertimbangkan akibatnya terlebih dahulu bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Menurut Zulhafni, kesimpulan dari hasil pemeriksaan secara pisikologis, peristiwa pencurian dengan kekerasan secara begal ini terjadi karena mereka ingin menunjukkan eksistensinya.
"Namun tanpa disertai pertimbangan yang matang dan dampak yang ditimbulkan karena sikap kedewasaan yang belum terbentuk secara penuh 'Immature'," ujar Zulhafni.
Zulhafni menuturkan, kendali emosi yang masih labil memicu dorongan amarah pada para remaja ini untuk dilampiaskan terhadap korban.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait