Begitulah akhir dari riwayat perjalanan Ignatius Waluyo alias Kusni Kasdut, yang pada masa perjuangan ia adalah seorang pemuda yang simpatik, ramah, juga sangat pendiam. Ia adalah seorang mantan pejuang revolusi yang baik.
Memang sejarah kadang penuh ironi, dimana revolusi memakan anaknya. Dengan tegar ia menjalani hukuman mati di depan regu tembak pada 16 Februari 1980.Tugas 12 orang dari regu tembak polisi pada pagi 16 Februari sekitar jam 04.35 selesai sudah.
Nasib Kusni telah ditentukan sejak Presiden Soeharto menolak permohonan grasinya. Kelakuannya juga baik sebagai narapidana teladan di Cipinang. Dan ia sendiri berharap mendapat pengampunan.
Tapi hukuman bagi kejahatan yang pernah dibuatnya memang seperti katanya sendiri, sudah tidak tertanggungkan lagi. Ia dipidana mati bagi kejahatannya membunuh anggota polisi di Semarang.
Ia dihukum penjara seumur hidup untuk nyawa Ali Bajened. Ia divonis 12 tahun penjara untuk lakonnya memimpin perampokan berlian di Museum Nasional. Dan ia diganjar 5 tahun untuk kejahatannya yang pertama yakni menculik seorang dokter.
Selama menjadi narapidana Kusni sudah berkali-kali berusaha lari dari penjara dan tempat tahanan polisi. Hanya tiga kali ia gagal. Kusni Kasdut dipanggil dari sel ke-5 blok B-II penjara Kalisosok Surabaya untuk diberitahu tentang penolakan grasinya oleh Presiden.
Keinginannya terakhir hanya ia mau duduk di tengah keluarganya terpenuhi. Sembilan jam sebelum diantar pergi oleh tim eksekutor, di ruang kebaktian Katolik di LP Kalisosok Kusni Kasdut dikelilingi keluarganya.
Kala itu, Sunarti (istri keduanya), Ninik dan Bambang (anak dari istri pertama), Edi (menantu, suami Ninik) dan dua cucunya, anak Ninik. Itulah jamuannya yang terakhir-dengan capcai, mi dan ayam goreng.
Tapi rupanya hanya orang yang menjelang mati itu yang dengan nikmat makan. Sedangkan yang lain tertunduk tanpa mau menyentuh makanan yang dihidangkan.
Dia tercatat kabur dari penjara sebanyak tujuh kali. Pejuang kemerdekaan yang mengakhiri hidupnya dihadapan regu tembak.
Artikel ini telah terbit di halaman SINDOnews.com dengan judul Pesan Terakhir Kusni Kasdut sebelum Dieksekusi Mati, Bandit Legendaris dan Pejuang Kemerdekaan
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait