Khutbah Terakhir Nabi Muhammad SAW di Arafah, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun Tak Kuasa Menahan Tangis

Vitrianda Hilba Siregar
Bukit Arafah di Namira, sebuah desa sebelah timur Arafah, Rasulullah SAW berkhutbah pada haji perpisahan. (Foto: Sindonews/Ilustrasi: muslim judicial council)

MEDAN, iNewsMedan.id - Khutbah terakhir Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam di Padang Arafah  yang disampaikan pada 9 Zulhijjah tahun 10 Hijriyah di Lembah Uranah, Gunung Arafah, sangat menggetarkan hati dan jiwa. Bahkan saat itu sahabat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu menangis dengan begitu sedihnya.

Lantas apa -apa saja yang disampaikan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam saat khutbah terakhirnya di Padang Arafah.

Khutbah ini  disampaikan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam saat melaksanakan Haji Wada. Perlu diketahui bahwa Haji Wada merupakan haji perpisahan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Dalam riwayat Jarir Radhiyallahu Anhu,  Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam benar-benar bersabda kepadanya selama Haji Wada (haji perpisahan/haji terakhir Nabi Muhammad SAW). Dengarkan dengan baik, wahai orang-orang, lalu beliau bersabda, "Janganlah kalian kembali kepada kekufuran setelah aku meninggal dunia, saling membunuh dan berperang satu sama lain" (Sahih Bukhari).

Setelah memuji dan bersyukur kepada Allah Subhana Wa Taala, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam kemudian menyampaikan:

"Hai manusia, dengarlah dengan penuh perhatian apa yang ingin aku sampaikan. Aku tidak tahu apakah aku akan bisa bertemu dengan kalian semua setelah tahun ini. Oleh karena itu, perhatikanlah kata-kataku  ini dengan seksama dan sampaikanlah kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini."

"Hai manusia, sebagaimana kalian menghormati bulan ini dan kota ini sebagai yang suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap Muslim sebagai amanah yang suci. Kembalikanlah harta yang telah dipercayakan kepadamu kepada pemilik yang berhak, janganlah menyakiti siapapun agar kalian tidak disakiti pula. Ingatlah, suatu saat kalian akan bertemu dengan Tuhan kalian, dan Dia akan mengevaluasi segala amalan yang kalian lakukan. Allah telah mengharamkan riba, oleh karena itu segala transaksi yang melibatkan riba dihentikan mulai sekarang."

"Jagalah diri kalian dari godaan setan demi keselamatan agama kalian. Ia telah berputus asa untuk menyesatkan kalian dalam perkara-perkara besar, oleh karena itu berhati-hatilah agar tidak terjebak dalam perkara-perkara yang kecil."

"Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas para isteri kamu, mereka juga mempunyai hak diatas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu, maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina,"

"Hai manusia, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh kata-kataku ini. Sembahlah Allah dan laksanakanlah shalat lima waktu sehari. Berpuasalah di bulan Ramadhan dan tunaikanlah zakat serta kekayaanmu. Jika mampu, tunaikanlah ibadah haji. Ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah saudara bagi sesama Muslim. Kalian semua sama, tidak ada yang lebih mulia kecuali dalam takwa dan amal shaleh."

"Ingatlah, suatu hari kalian akan menghadap Allah untuk dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kalian lakukan. Oleh karena itu, berhati-hatilah agar kalian tidak tersesat dari jalan kebenaran setelah kepergianku."

"Hai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang setelahku, dan tidak akan ada agama baru yang muncul. Oleh karena itu, wahai manusia, nilai dengan baik dan pahamilah kata-kata yang telah aku sampaikan kepadamu.

"Sungguh, aku tinggalkan kepada kalian dua hal. Jika kalian berpegang teguh dan mengikuti keduanya, kalian tidak akan tersesat selamanya. Itulah Alquran dan sunnahku."

"Hendaklah orang-orang yang mendengar perkataanku menyampaikannya kepada orang lain, dan orang itu pun hendaklah menyampaikannya kepada orang lain pula. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku daripada yang mendengarnya langsung dari aku. Ya Allah, saksikanlah bahwa aku telah menyampaikan risalah-Mu kepada hamba-hamba-Mu."

Pada saat itu, wahyu terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi, "Pada hari ini, Aku telah menyempurnakan agama kalian, telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku ridha menjadikan Islam sebagai agama kalian." (QS. Al Maidah: 3).

Mendengar wahyu tersebut, Abu Bakar RA menangis dengan sedih, karena ia memahami bahwa jika suatu misi telah diselesaikan, itu menandakan bahwa pembawa misi tersebut (Nabi Muhammad SAW) akan segera kembali kepada Allah Subhana Wa Taala (meninggal dunia).

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network