Hal ini, tentu akan berpengaruh kepada kondisi Jalan Juanda Medan yang selama ini dipergunakan oleh seluruh pemilik bangunan ruko sebagai tempat untuk mencari nafkah dalam menghidupi keluarganya serta telah membuka lapangan kerja.
"Untuk itu, dengan segala kerendahan hati Kami memohon agar proses Pengukuran Bersama yang rencananya akan dilakukan oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan dan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan dapat ditunda pelaksanaannya," ucap Refman.
"Bahwa oleh karena itu dengan segala hormat Kami memohon kepada Bapak Ir Joko Widodo selaku Presiden R.I dan jajarannya dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada Walikota Medan Bapak M. Bobby Afif Nasution SE,MM untuk melakukan evaluasi pembangunan Underpass tersebut. Menggantikannya dengan program kebijakan Penerapan Jalan Satu Arah yang sudah pasti tidak mengeluarkan dana cukup besar serta tidak berdampak yang akan merugikan kepada pemilik dan pengguna Toko disekitar Jalan Juanda Medan sebagaimana telah diterapkan pada berbagai ruas jalan di Kota Medan yang benar-benar terasa manfaatnya," jelasnya.
Bahwa berdasarkan informasi yang, pihaknya peroleh diketahui bahwa dibawah sepanjang Jalan Juanda Medan yang akan dibangun Underpass tersebut juga telah ada bangunan terowongan parit Medan, Urban Development Project (MUDP) dengan sumber pembiayaan berasal dari bantuan Bank Dunia.
Sehingga apabila dibangun Underpass di Jalan Juanda Medan tentunya akan mengganggu keberadaan terowongan parit MUDP tersebut, yang telah berjalan dan berfungsi dengan baik sejak dibangun sampai dengan saat sekarang ini.
"Bahwa dengan segala kerendahan hati Kami memohon agar dilakukan pembatalan pembangunan Underpass yang direncanakan oleh Bapak Walikota Medan karena pembangunan Underpass tersebut, akan mematikan kegiatan usaha pemilik toko yang berada disepanjang kiri dan kanan Jalan Juanda Medan yang sebagian besar merupakan UMKM dan berakibat akan hilangnya pekerjaan dan pendapatan ratusan karyawan yang menggantungkan hidup anak dan istrinya serta orang tua pada kedua sisi Jalan Juanda Medan tersebut," ucap Refman.
Refman menjelaskan bahwa penerapan Jalan satu jalur pada Jalan Juanda Medan, akan lebih efektif dan tidak mengeluarkan dana, yang cukup besar dan sama sekali tidak berdampak yang tidak baik kepada pemilik ruko sepanjang kiri dan kanan Jalan Juanda Medan.
"Akhir kata Kami ucapkan terima kasih dan besar harapan Kami Bapak Ir. Joko Widodo Selaku Presiden RI dan jajarannya berkenan memberikan arahan dan bimbingan kepada Bapak Walikota Medan, untuk dapat melakukan evaluasi dan penundaan membangun Underpass di Jalan Juanda Medan tersebut dan Kami sebagai manusia biasa memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden RI dan jajarannya yang telah lancang dalam menyampaikan permohonan ini dengan tujuan semoga Bapak Presiden RI dan Jajarannya menerima jeritan hati yang paling dalam dari Klien Kami," tandas Refman.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait