JAKARTA, iNewsMedan.id - Perjalanan karir Hotman Paris Hutapea sebagai pengacara menarik untuk diketahui. Ia pernah mengalami masa sulit sebelum menjadi pengacara kondang di Indonesia.
Lalu bagaimana kisah sukses Hotman Paris Hutapea menjadi salah satu pengacara kondang di Indonesia?
Dikutip dari berbagai sumber, Hotman lahir pada 20 Oktober 1959 di Lagubotti, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Dia lahir dari seorang ayah pengusaha bus di Kota Medan. Meski kaya, namun orang tuanya mendidik Hotman dan sudara-saudara dengan disiplin dan kerja keras.
Setelah lulus SMA, dia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Parahyangan dan selesai hanya dalam waktu 3,5 tahun. Setelah itu, dia memulai kariernya di dunia advokat dengan bekerja dengan kantor firma hukum milik salah satu pengacara kondang di Indonesia.
Pada 1982, Hotman diterima kerja di Kantor Pengacara OC Kaligis yang sudah lama dikenal sebagai pengacara kelas atas. Di kantor pertamanya tersebut, dia mendapatkan gaji Rp182.000 per bulan.
Setelah dari kantor pertamanya, Hotman kemudian pindah ke kantor Nasution Lubis Hadiputranto yang dimiliki oleh mendiang Adnan Buyung Nasution. Namun kariernya di sini tidak lama. Setelah tiga bulan kerja, dia direkrut Bank Indonesia (BI).
Namun bekerja di BI membuatnya frustrasi karena tidak bisa menyesuaikan diri. Akhirnya, dia memilih meninggalkan BI dan kembali mencari kerja di kantor pengacara terkenal.
Hotman kemudian bergabung dengan firma hukum Makarim & Taira S yang dikelola oleh Nono Anwar Karim yang merupakan ayah dari pendiri Gojek sekaligus Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.
Kemudian pada 1990, Hotman mengambil gelar master ilmu hukum di University of Technology Sydney. Selain kuliah, dia juga magang di firma hukum Australia Freehill Hollingdale & Page.
Pengalamannya bekerja di kantor pengacara dalam dan luar negeri membuat kariernya cepat berkembang. Hingga akhirnya pada 1999, Hotman mendirikan kantor pengacara sendiri, Hotman Paris Hutapea & Partners.
Melalui kantor pengacaranya itu, dia menangani banyak kasus mulai kecil hingga besar, dari masyarakat kecil, pengusaha, selebriti hingga pejabat. Dengan keberhasilannya menangani berbagai macam kasus, membuat tarifnya pun cukup fantastis.
Kebanyakan yang menjadi klien Hotman Paris adalah perusahaan-perusahaan besar. Terlebih bidang utama yang menjadi keahlian dari Hotman Paris adalah hukum bisnis internasional.
Dia yang menangani klien di dalam maupun luar negeri ini bahkan disebut-sebut sebagai pengacara terkaya di Indonesia. Dia pernah mengaku mendapatkan bayaran hingga Rp160 miliar ketika menangani sebuah kasus besar.
Adapun Hotman disebut-sebut mematok tarif sebesar Rp1,3 miliar per kasus. Namun kekayaannya tidak hanya dari profesinya dari pengacara, dia juga bisnis properti, berupa vila dan hotel mewah di Bali dan Sumatera Utara. Hotman juga bisnis jual beli rumah toko (rumah), yang diperkirakan jumlahnya mencapai 200 unit.
Demikian kisah sukses Hotman Paris Hutapea, pengacara kondang di Indonesia yang pernah bekerja di BI.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Kisah Sukses Hotman Paris Hutapea, Pengacara Kondang yang Pernah Kerja di Bank Indonesia
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait