Badko HMI Sumut Kecam Edy Rahmayadi Abaikan Nasib Petani Terdampak Pembangunan Sport Center

Jafar
Badko HMI Sumut Kecam Edy Rahmayadi Abaikan Nasib Petani Terdampak Pembangunan Sport Center. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara kembali menggelar aksi unjuk rasa bersama puluhan petani yang terdampak pembangunan Sport Center di Desa Sedan, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (31/3).

Unjuk rasa tersebut merespons sikap Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang acuh terhadap nasib petani yang rumahnya digusur demi pembangunan Sport Center.

"Badko HMI Sumut menyatakan kekecewaan kepada Gubernur Edy Rahmayadi yang tidak peduli terhadap rakyatnya. Bahkan, hari ini dia meletakkan batu pertama di atas tanah yang masih menyisakan persoalan," jelas pimpinan aksi, Pangeran Siregar.

Pangeran menjelaskan Badko HMI Sumut sudah menyampaikan aspirasi ke kantor Gubernur Sumut di Jalan Pangeran Diponegoro Medan atas persoalan yang tak kunjung dituntaskan Pemerintah Provinsi Sumut terkait lahan Sport Center.

Bukan memberikan solusi, lanjutnya, Gubernur Edy hari ini malah meresmikan pembanguan dua venue yakni Stadion Madya Atletik dan GOR Martial Arts, yang akan digunakan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI 2024.

"Sikap Edy Rahmayadi memilih bungkam terhadap nasib rakyatnya sendiri menjadi bukti bahwa dia lebih mementingkan eksistensi penyelenggaraan PON ketimbang apa yang dialami petani," ungkapnya.

Selain itu, Pangeran juga mengecam sikap aparat yang mengawal aksi HMI dan petani. Aparat kepolisian terkesan sengaja menghalangi massa yang hendak menyampaikan aspirasinya kepada Gubernur Edy.

"Mohon petugas jangan dibaik logikannya. Rakyat yang hendak mengadukan nasibnya kepada pememimpin yang diminta pemberitahuan. Kalau memang kami tidak diizinkan ke lokasi (peletaka batu pertama) silakan hadirkan Gubernur Edy Rahmayai ke sini, sediakan ruang diskusi," bebernya.

Massa mahasiswa dan petani ini sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian yang memblokade agar massa tidak menutup jalan. 

Puluhan massa yang memaksa hendak ke lokasi peletakan batu pertama itu tidak diizinkan oleh kepolisian. Sehingga aksi demonstrasi digelar di pinggir jalan.

Editor : Odi Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network