"Madina saja butuh ratusan ribu cangkir batok, design dengan khas Mandailing. Jika dimanfaatkan seluruh wilayah Sumatera Utara dalam sebulan butuh jutaan cangkir batok kelapa,” jelasnya.
Jika ini terus dibiarkan oleh pemerintah daerah, Kopi Takar ini berpotensi di ujung kepunahan dan akan menjadi cerita sejarah bagi warga Mandailing maupun Indonesia.
Sementara, Hj. Choriah Nasution atau yang dikenal Bou Butet Lopo salah satu pedagang Kopi Takar di warung Rumah makan pondok paranginan di Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara menyambut hangat kedatangan rombongan kader muda partai Nasdem tersebut, selain rasa yang enak harga dilokasi tersebut terjangkau.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait