Sulitnya Bahan Baku Kopi Takar, Kopi Tradisional Mandailing Natal Terancam Kepunahan

Jafar
Kader muda Partai Nasdem, M Farhan Muis Nasution. (Foto: Istimewa)

TAPANULI SELATAN, iNewsMedan.id - Siapa yang tak kenal dengan Kopi Takar, minuman kopi tradisional khas Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, yang menjadi primadona pelancong dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara.

Bahkan sejak zaman kolonial Belanda, daerah ini salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia, sehingga minuman kopi didaerah tersebut, sudah kental dengan adat budaya warga sekitar.

Dengan berkembangnya zaman, banyak warga sekitar yang menyambung hidup dan menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi pedagang kopi takar, rumahan dan usaha Jalanan.

Namun mirisnya kopi ini seperti tidak menjadi perhatian khusus pemerintah daerah, pasalnya para pedagang mengeluhkan semakin hari semakin sulit bahan baku untuk menyajikan kopi takar ini, seperti cangkir yang terbuat Tempurung kelapa, sehingga para pedagang terpaksa harus ekspor tempurung kelapa tersebut dari Kota Yogyakarta.

Padahal wilayah Tapanuli Selatan ataupun Sumatera Utara sangat banyak penghasil kelapa maupun tempurung kelapa, namun abainya pemerintah daerah terhadap kopi takar ini membuat kopi takar di ujung kepunahan karena semakin langkahnya bahan baku.

Editor : Odi Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network