MEDAN, iNewsMedan.id - Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar hijrah menuju kota Madina diceritakan dalam buku-buku siroh dibuntuti serta dikejar oleh bala tentar kafir Quraisy untuk dibunuh. Lalu, keduanya berada di sebuah gua.
Atas hal itu, Allah memerintahkan pohon agar melindungi Nabi, dan dua burung merpati agar berkicau. Kemudian laba-laba diperintahkan menenun pintu gua.
Ketika para pemuda Quraisy akan memeriksa gua, mereka yakin bahwa Nabi tidak ada di gua tersebut dengan alasan ada dua burung yang berkicau serta laba-laba yang menenun di pintu gua.
Derajat Kisah
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya "Waspada Terhadap Kisah-kisah Tak Nyata" menyebut kisah ini dha'if alias lemah.
Menurut dia, ada tiga riwayat yang menjelaskan tentang hal ini, seluruhnya lemah. Syaikh Al-Albani menjelaskannya dengan bagus dalam kitabnya Silsilah Ahadits Dha’ifah (no.1128, 1129, dan 1189).
Kemudian beliau menyimpulkan pada sumber tersebut juz 3 hal.339: “Ketahuilah bahwasanya tidak ada satu hadispun yang shahih tentang laba-laba dan dua burung merpati di goa sekalipun sering dimunculkan dalam buku-buku maupun pengajian-pengajian yang berkaitan tentang hijrah Nabi ke kota Madinah. Maka jadikanlah hal ini sebagai ilmu bagimu”.
Tinjauan Matan
Syaikh Al-Faqih, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin melemahkan kisah ini ditinjau dari sudut pandang matan kisah.
Beliau berkata: “Kisah tentang laba-laba menenun di pintu goa tidaklah shahih sebagaimana dijumpai dalam buku-buku sejarah… sebab hal yang menghalangi pandangan orang-orang musyrikin bukanlah perkara-perkara hissiyyah (yang nampak) akan tetapi hal itu merupakan tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah w”. (Syarh Riyadhus Shalihin Juz 2 hal.525).
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait