Disinggung upaya mengubah sistem Pemilu dari proporsional terbuka ke tertutup karena biaya mahal, menurut Lokot sebagai hal yang mengada-ngada, dan sangat tidak tepat.
"Maka menurut kami, itu alasan yang tidak tepat. Karena saat reformasi 98, ada nyawa yang dikorbankan. Enggak bisa dibandingkan biaya dengan nyawa," sebutnya.
Ketika ditanya apakah Partai Demokrat takut dengan sistem proporsional tertutup, Lokot menegaskan tidak. Lokot memastikan, sosok-sosok kader Partai Demokrat memiliki elektabilitas mumpuni.
"Enggak takut. Kita harus memperjuangkan sistem yang menurut kita terbaik bagi rakyat Indonesia," tandasnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait