Kemudian, Dedek juga menyesalkan kinerja kepengurusan Dedi Dermawan yang tidak memiliki berupa program kerja dalam membantu pemerintah untuk membangun Sumatera Utara yang bermartabat.
"Di mana seperti yang digalakkan oleh Gubernur Edy Rahmayadi dalam membangun Sumatera Utara Bermartabat, struktur kepengurusan Dedi Dermawan dinilai tidak mampu memberikan kontribusi bagi pemerintah," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menjelaskan alasan pencopotan Dedi Dermawan Milaya sebagai Ketua Karang Taruna Sumut. Dedi disebut telah membawa organisasi yang dipimpinnya ke arah politik.
Sebagai gubernur yang diamanahkan rakyat untuk mengelola keuangan Provinsi Sumut, Edy mengaku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Terlebih, sambung Edy, Karang Taruna merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.
"Karang taruna itu yang mengangkat gubernur, gubernur jugalah yang memberhentikan, karena dia sudah menyalah, membawa ini ke arah politik, kita cari orang yang tak berpolitik, karang taruna itu, budaya, olahraga, pendidikan, kesehatan, agama, itulah yang diolah, bukan politik, makanya dibiayai dia pake APBD,” tandasnya.
Diketahui, setelah ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum Karang Taruna Sumut, Samsir Pohan, langsung gerak cepat dalam melakukan komunikasi dan koordinasi ke berbagai pihak.
“Dalam kesempatan pertama saya gercep menghadap Gubernur untuk menerima arahan," tuturnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait