"Oleh karena itu kita sikapi dengan sangat serius, kita akan kawal terus program ini. Harapannya program GEF ini juga membantu TNGL salah satunya Tangkahan. Karena Tangkahan ini salah satu model pendekatan pengelolaan kawasan konservasi yang berbasis masyarakat," jelas Ujang.
Sedangkan CEO GEF, Carlos Manuel Rodriguez mengatakan, Indonesia negara yang dominan mendapatkan alokasi dari 150 negara. Hal ini patut disyukuri dan kiranya berdampak pada peningkatan populasi spesies kunci Indonesia.
"Ini bukan perjuangan kecil. Ini komitmen langsung direspon oleh GEF dengan memberikan alokasi yang besar untuk Indonesia," ucapnya.
Carlos menyebutkan, pihaknya menekankan 4 hal pada program tersebut. Pertama, memperkuat kapasitas Park Ranger. Dengan mengedepankan edukasi dan mendampingi masyarakat dengan cara yang baik.
"Kedua, pembangunan infrastruktur yang strategis untuk peningkatan pelayanan dari lembaga pengelola kawasan. Ketiga, manajemen bersama. Program ini tidak hanya dikelola oleh pemerintah tapi juga banyak kerjasama dengan stakeholder lainnya, NGO, akademisi dan lainnya," terang Mantan Menteri Lingkungan Hidup Kosta Rika tersebut.
Dan keempat, visi atau perencanaan kedepan yang panjang untuk pembangunan Sumatera. Baik konservasi mau pun restorasi, untuk melihat Sumatera secara keseluruhan.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait